Selasa, 30 April 2013

Ketika Aku Mengartikannya


Terkadang khayalku membawaku melayang jauh saat keheningan. Pernah terlintas dipikiranku tentang dunia ini yang semakin lama semakin terlihat rapuh. Tapi siapa yang tau apa yang dipikirkan oleh seorang remaja berusia 15 tahun tentang dunia? Hanya sebagian puing puing khayalan yang sulit untuk di satukan. Entahlah, aku juga tidak mengerti mengapa aku suka sekali berkhayal.
Aku sempat berpikir bahwa aku ingin memutarbalikan dunia ini supaya kembali menjadi yang kuinginkan. Mungkin terlihat gila atau sedikit tidak masuk akal namun apalah arti khayalan seorang remaja yang menginginkan kedamaian di dunia ini.
Saat aku merenung terlintas di pikiranku menagapa harus ada pilihan?
Mengapa pilihan itu ada untuk di pilih?
Mengapa bumi itu bulat?
Mengapa perempuan itu mengandung?
Mengapa masalah kecil dibuat menjadi besar?
Mengapa dan mengapa lainnya. Sampai detik ini pun aku belum menemukan jawaban yang tepat.
Hm... kata orang sih hidup itu ilusi semata, sama seperti mimpi atau yang biasa orang bilang itu bunga tidur. Tapi kalo hidup itu ilusi kenapa manusia itu terbuai oleh indahnya kehidupan?
Sempat aku bertanya kepada orang-orang dewasa tentang apa itu hidup, namun aku hanya mendapat jawaban “kamu belum dewasa, kamu belum mengerti hidup yang sesungguhnya.”
Aku tahu aku memang belum cukup dewasa untuk mengerti apa itu hidup yang sesungguhnya, aku juga tidak mengerti kenapa aku memikirkan ini semua.  Tapi aku cukup mengerti tentang kerasnya hidup yang sudah ku lalui selama 15tahun ini.
Ah ini semua cukup membuat kepalaku pening. Sulit sekali mengartikan ini semua. Tapi sungguh aku ingin sekali mengerti dan memahami arti hidup yang sesungguhnya.
Kata orang perbedaan itu indah. Hidup akan terlihat lebih hidup karena adanya perbedaan. Terus kenapa perbedaan kasta sering salah diartikan dalam hidup? Seperti ada dinding antara orang kasta atas dan orang kasta bawah? Padahal yang aku tahu Tuhan tidak memandang apapun umat-Nya, dimata-Nya semua sama.
Kenapa kita yang ciptaannya memandang itu berbeda?
Lalu satu hal lagi yang terus melalu lalang di benakku. Aku masih tidak mengerti apakah di dunia ini masih ada keadilan atau sudah entah kemana keadilan itu berada. Peraturan di buat untuk suatu keadilan bukan? Sepertinya itu sudah tidak berarti.
Coba tengok masalah yang ada dimuka bumi ini, saat mereka semua meributkan hal-hal yang sangat sepele sekali dan mereka sama sekali tidak melirik masalah yang besar seakan mengampangkannya.
Ingin sekali aku tidak merenungkan ini sendirian. Rasanya aku ingin bertemu mereka semua yang terlibat dalam khayalku. Namun apa dayaku? Aku bukan siapa-siapa untuk mewujudkan itu semua.
Aku gak ngerti kenapa aku harus post ini tapi aku ingin berbagi sedikit saja tentang yang suka aku khayalkan. Bukan sebuah khayalan romansa remaja dengan cinta-cintaan saja. Aku juga ingin mengajak semua yang membaca post ini untuk merenungkannya kembali;-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar